Budget Cap, membatasi kelebihan tim F1

VS

Suka menonton F1? Jika ya, pasti Anda telah mendengar regulasi baru yang dikeluarkan oleh Federation International de Automobile ( FIA ) untuk musim balapan 2010. Regulasi ini disebut dengan Budget Cap, atau suatu peraturan pembatasan dana operasional. Dengan adanya pembatasan dana ini maka diharapkan kontestan F1 pada tahun depan dan selanjutnya akan semakin bertambah sehingga menyemarakkan persaingan. Ferrari sebagai salah satu tim terkaya di F1 menolak dengan keras regulasi ini, bahkan mereka telah mengajukan suatu gugatan terhadap regulasi tersebut, walaupun pada akhirnya ditolak. Bagaimana dengan Anda? Setujukah? Saya pribadi tidak setuju.




Pada masa modern sekarang ini, olahraga selalu berorientasi pada uang. Apakah hal tersebut salah, tentu saja tidak. Contoh yang paling kentara adalah pada sepakbola, dengan uang yang banyak, suatu klub bisa membeli pemain yang diinginkan, mau pemain bintang atau pemain memble, terserah. Hal ini juga berlaku, bahkan sangat berlaku, pada pertunjukan F1. Saya lebih suka menyebut F1 sebagai suatu pertunjukan daripada olahraga, karena faktor paling berpengaruh di F1 adalah uang, teknologi, baru kemudian pembalapnya.

Uang di sini berperan dalam kegiatan operasional suatu tim, seperti pengembangan mesin dan teknologi lainnya. Dengan adanya Budget Cap, maka dana operasional suatu tim dibatasi. Tim kaya seperti Ferrari tidak lagi bisa menggelontorkan uangnya secara gila-gilaan. Sehingga tim-tim medioker ataupun tim memble yang tidak punya banyak dana tetap bisa bersaing dengan tim-tim kaya, sejatinya itulah tujuan dari FIA. Hal ini menurut pendapat saya pribadi adalah suatu peraturan yang sangat konyol, sama konyolnya dengan peraturan UEFA untuk membatasi gaji pemain bola.

Sebuah tim memiliki hak untuk menggunakan dana yang dimilikinya demi kemajuan timnya itu sendiri. Apakah dana itu memang miliknya sendiri atau didapat dengan berhutang. Salahkah sebuah tim apabila mereka memiliki dana yang hampir tak terbatas? Tentu saja tidak, toh mereka mendapatkan dana itu dengan cara yang benar, yakni berprestasi. Semakin baiknya prestasi suatu tim tentu berbanding lurus dengan penghasilan yang mereka dapatkan, apakah itu dari sponsor, atau hadiah lomba. Dana mereka yang besar tidak didapatkan dengan cara yang instan, melainkan dengan membangun kesuksesan secara bertahap. Jika sekarang sebuah tim itu kaya karena usaha mereka yang sudah dimulai sejak puluhan tahun yang lalu, mengapa sekarang mereka dilarang untuk memaksimalkan potensi yang mereka miliki. Di F1, uang adalah suatu potensi, suatu kelebihan yang dapat digunakan untuk lebih menggali kemampuan tim. Suatu tim yang memiliki dana banyak tentu memiliki potensi untuk melakukan pengembangan dengan lebih baik. Mengapa harus dibatasi.

Seperti pernyataan yang dilontarkan Ferrari, F1 adalah ajang otomotif tertinggi di dunia, maka sudah sepantasnya ajang ini diikuti oleh tim-tim yang terhormat. Terhormat dapat berarti kaya atau berprestasi. Jika kemudian F1 dijejali oleh tim-tim antah berantah, apakah kemudian balapan jet darat ini masih tetap menarik untuk ditonton? Saya yakin tidak. Ancaman Ferrari untuk mundur dari F1 pasti akan membuat para petinggi FIA berpikir. Bisa dikatakan bahwa penonton yang selama ini paling banyak memadati tribun tribun sirkuit adalah pendukung Ferrari. Berapa kerugian yang didapat FIA apabila Ferrari mengundurkan diri?

0 comments:

Post a Comment

my deeper mind © 2008. Design by :Yanku Templates Sponsored by: Tutorial87 Commentcute
This template is brought to you by : allblogtools.com Blogger Templates